Narsisme Politik dimana mana

Jalan yang dipenuhi foto foto orang yang ga jelas,tempat tempat umum yang diwarnai dengan gambar partai yang semakin beragam, iklan iklan tivi yang dipenuhi dengan janji janji politik, dan situs situs internet yang ikut ikutan menjadi tempat kampanye politik.

Tidak hanya saya, nampaknya tidak sedikit orang orang yang merasa terganggu dengan hal ini. Mencoba untuk tidak peduli, tetapi tetap saja kita akan melihat. Mencoba untuk lebih peduli, semakin bingung akan banyaknya pilihan. Partai lama yang semakin giat menebarkan janji janji danprestasi, serta partai partai baru yang menjanjikan perubahan baru.

Pemilu 2009 bisa dibilang adalah pemilu paling ramai dalam sejarah Republik Ini. Semkin banyak jumlah dan jenis kampanye yang dikerahkan caLeg. Namun nampaknya semakin banyak pula yang merasa risih dan ga peduli terhadap agenda 5 tahunan Bangsa ini.

Jika kita risih melihat mereka narsis di berbagai tempat dan media, seharusnya kita ingat bahwa ini bukan sepenuhnya kesalahan mereka.Sistem telah mendukung mereka untuk itu. Sistem politik di Indonesia memang terdisain untuk menganggarkan milyaran rupiah untuk kampanye dan memenuhi ruang ruang publik.

Jika kita tidak nyaman akan hal itu, kita harus peduli. Pilih caleg/partai/capres yang sekiranya dapat berusaha memperbaiki sistem itu menjadi lebih baik. Bila kita tidak  tau, seharusnya kita berusaha mencari tau, Golput Bukan Pilihan!

Peduli atau tidak peduli, setiap dari kita telah terdaftar sebagai pemilih di pemilu 2009 ini. Suka atau tidak suka, pemilu 2009 dan segala prosesnya akan terlaksana di 2009 ini.Milih atau tidak memilih, akan tetap ada caleg, partai dan presiden yang terpilih di pemilu 2009 ini.

Maka Peduli-lah

Aku Sudah Tua

(Bila dahulu)

hemmm, sejak beberapa hari yang lalu umurku sudah berkepala dua. Aku sudah tua.... itu yang mulai sering kupikirkan sejak saat itu, terlebih setelah seseorang teman yang mengucapkan "Helmy sudah tua yah" di wall facebook-ku.

Bila dahulu tidak sedikit orang orang yang memanggilku dik Helmy atau bahkan nak Helmy. Tapi sekarang tidak hanya mas Helmy, bahkan tidak sedikit beberapa orang disekitarku memanggilku Om Helmy atau pak Helmy. sering dibeberapa kesempatan di berbagai tempat umum orang orang, menggunakan sapaan Pak untuk mewakili kata ganti diriku. Huh... aku sih tidak marah cuman hal itu membuatku merenung..... Aku sudah tua.

Bila dahulu aku sering berfikir untuk meminta uang ke orang orang sekitarkku (atau setidaknya berharap untuk diberi), tapi saat ini aku sudah mulai berfikir bagaimana aku bisa mencari uang setidaknya untuk diri sendiri. Sudah mulai malu rasanya tiap hari harus meminta dan meminta.

Bila dahulu aku sering mendengar kabar atau cerita seorang teman yang mendapat pacar baru, atau mulai proses pendekatan terhadap seorang cewek. Tapi saat ini beberapa kali aku mendengar kisah seorang teman yang sudah mengkhitbah seorang Akhwat atau bahkan sudah lamaran atau nikah. Maka tentu wajar bila sekarang aku juga mulai sering memikirkan hal seperti itu =).

Bila dahulu ketika melihat seorang cewek yang menarik, beberapa kali aku berfikir "coba aku punya pacar kayak dia". Nampak nya hal itu sudah tidak terjadi lagi saat ini. Beberapa kali ketika dai suatu peristiwa ku bertemu cewek cewek seusiaku aku sudah mulai berfikir "Cocok ga ya dia jadi Istriku"

Bila dahulu aku sering membayang kan apa yang akan aku lakukan di masa yang akan mendatang. Misalnya ketika di SMA dan aku membayangkan di masa masa kuliah tapi saat ini aku mulai sering menggunakan kata "Bila dahulu" menunjukkan aku sudah tua!

Konsentrasi di Teknik Elektro.

Sebagian besar mahasiswa teknik Elektro (saya kira di semua Perguruan Tinggi) pernah merasakan bingungnya memilih konsentrasi.

Konsentrasi hemm apa itu yah, kurang lebih itu adalah spesialisasi yang harus dipilih oleh mahasiswa Teknik Elketro di semester ke empat atau lima. Dan saat ini nampaknya banyak warga teknik elektro UGM (terutama angkatan 2007) yang sedang merasakan hal yang sama.

Teknik elektro adalah jurusan yang mempelajari sifat elektron ban bagaimana pemanfaatanya. Nah masalahnya saat ini manfaat elektron sangat banyak dan menyakup berbagai bidang keEngineeringan. hal ini membuat seorang sarjana Elektro harus punya spesialisasi ke-Elektro-an pada dirinya. Hampir tidak muangkin seorang sarjana Elektro menguasai berbagai bidang ke Elektroan.

Dari pada bingung akan saya jelaskan sedikit tentang konsentrasi di Teknik Elektro. 

Sistem Tenaga Listrik.

Energi Listrik adalah energi yang paling mudah dikonfersi ke energi yang lain. Hal ini membuat hampir semua energi sebelum digunakan dikonfersi dahulu ke energi Listrik. Misalnya kita punya banyak minyak dan batubara yang bisa dibakar sehingga merupakan sumber energi panas dan disamping itu kita ingin nonton TV dan menelepon serta melaksanakan aktivitas lain. Maka kita tidak mungkin menggunakan batubara dan minyak untuk menyalakan TV itu. tapi kita harus mengkonfersi seumber energi itu menjadi energi listrik agar dapat dengan mudah digunakan untuk menyalakan TV kita.

Nah di Konsentrasi Sistem Tenaga Listrik kita akan mempelajari bagaimana mengkonversi berbagai sumber energi di Dunia menjadi energi listrik dengan aman dan terjangkau. Serta bagaimana memproteksi serta menjaga safety-nya. bagaimana men-Transmisikan dan men-Distribusikan dengan aman dan terjangkau serta efisien. Bagaimana menyelesaikan berbagai permasalahan energi listrik dan sistemnya. Bagaimana mengembangkan dan menerapkan teknologi ke-Tenaga Listrik-an juga dipelajari disini,

Teknologi Informasi

Perkembangan dunia teknologi membuat elektron tidak hanya digunakan sebagai sumber energi. Tapi elektron juga digunakan sebagai sarana untuk mewakili informasi. Contoh sederhananya Teknologi komputer yang penuh dengan digital. Untuk mendigitalkan suatu informasi maka setiap informasi harus dikonfersi menjadi kondisi high dan low. Nah kondisi high dan low ini di dunia digital sering kali dirupakan dengan ada dan tidak ada-nya teganyan.

Nah di konsentrasi Teknologi Informasi (lebih tepatnya program studi Teknologi Informasi) ini kita akan mempelajari bagaimana mengolah dan merepresentasikan informasi. Juga bagaimana mengkondisikanya agar menjadi efisien dan user friendly.

Isyarat Elektronika

nah untuk menjelaskan hal ini ta copy kan penjelasan teman saya 

Setiap peristiwa yang terjadi di dunia ini adalah sistem yang menerima "aksi" kemudian melakukan "reaksi", entah itu benda mati, maupun makhluk hidup, setidaknya itulah yang saya pahami dari hukum newton iii. saya bisa mengatakan bahwa "aksi" dan "reaksi" terjadi dalam bentuk yang lebih mudah dipahami sebagai "rangsangan" dan "tanggapan". "rangsangan" dan "tanggapan" pun mempunyai bentuk yang pada dasarnya sama, mereka berdua adalah isyarat, informasi. misalnya saja, ketika kita mendengar dan berbicara, sinyal suara merambat dalam bentuk getaran molekul-molekul udara yang disebabkan oleh getaran pita suara. bahkan ketika pesawat terbang mengalami goncangan akibat terpaan angin kencang, sistem kendali pesawat akan menanggapi dengan misalnya menyeimbangkan sayap pesawat, mengurangi kecepatan, atau yang lainnya. dua sistem tadi, kita dan pesawat, menerima rangsangan (berupa isyarat/informasi suara atau angin kencang) dan kemudian memberikan tanggapan (berupa isyarat/informasi suara atau pengurangan kecepatan isyarat atau informasi, sebagaimana kita lihat sebelumnya, hadir begitu alamiahnya. namun, sama seperti energi, jika kita membiarkan isyarat atau informasi berada dalam bentuk yang biasanya, tentu saja akan sulit untuk diolah, seperti ditransmisikan ke tempat yang jauh, dibersihkan dari gangguan-gangguan, dan disimpan. misalnya saja, kita harus selalu berteriak untuk berbicara dengan orang yang jauh, kita harus datang ke saudi arabia untuk melihat ka'bah, dll. jika semua isyarat atau informasi, entah itu berupa suara, citra, tulisan, atau yang lain, kita representasikan menggunakan sifat-sifat tertentu dari elektron*, maka dengan mengubah-ubah sifat elektron itu, kita dapat memanipulasi isyarat atau informasi sebagaimana yang kita kehendaki dengan batasan-batasan yang wajar.
*)sebenarnya, penggunaan elektron sudah mulai digeser oleh cahaya, misalnya dalam komunikasi serat optis, tetapi dalam proses seperti itu, elektron masih digunakan dalam taraf yang cukup penting.

dengan digunakannya karakteristik elektron untuk merepresentasikan isyarat atau informasi, maka aplikasi yang bisa ditangani menjadi semakin luas. dulu, waktu sma, saya ditanya adik kelas yang terheran mengapa layar monitor bisa menampilkan gambar dari komputer? karena saya belum paham waktu itu, ya saya ikut-ikutan bingung. sekarang, setelah belajar teknik telekomunikasi : "o... ternyata begitu..." ya, dari bermacam-macam variasi karakteristik elektron, kita bisa menampilkan gambar di televisi, berhitung dengan kalkulator, berbincang lewat telepon, bermain game di game console atau komputer. namun, tidaklah kita memanfaatkan secara langsung atau begitu saja karakteristik elektron yang beraneka ragam itu untuk merepresentasikan informasi/isyarat, sebelumnya kita juga harus memahami bagaimana mekanisme tanggapan sistem ketika suatu karakteristik elektron diubah-ubah, sederhananya bagaimana memanfaatkan karakteristik elektron untuk memanipulasi isyarat agar prosesnya efektif dan efisien.

misalnya bagaimana ide dasar dari microphone dan speaker? bagaimana bisa gelombang suara yang berupa getaran molekul udara beralih dari/ke sinyal listrik, dalam hal ini tegangan**)? nah, pertanyaan seperti inilah yang saya maksudkan pada paragraf di atas. ini semua adalah tentang kreativitas kita merangkai konsep-konsep yang sama sekali berbeda sedemikian rupa sehingga kita dapat mengambil manfaat dari penerapan konsep-konsep tersebut, khususnya dengan sebutir elektron yang powerfull...

**)pada microphone, gelombang suara yang berupa getaran molekul menggetarkan membran di dalam microphone tersebut yang terletak di dalam sebuah medan magnet. getaran membran dalam medan magnet tersebut membangkitkan tegangan yang proporsional terhadap suara yang 'membangkitkannya'. di sisi speaker, proses sebaliknya terjadi. tegangan tadi diumpankan ke elektromagnet, sehingga medan magnetnya berubah-ubah, yang menyebabkan suatu membran lain bergetar membangkitkan kembali suara di sisi microphone.

Wanita Berkalung Sorban dan Sebuah Kritikan dan Koreksi

MUI sempat meminta untuk film ini dikoreksi ulang, MUI menganggap ada beberapa aspek dalam film ini yang tidak sesuai bila menggunakan latar belakang islami. Nah hal ini yang membuat kami (aku dan adiku) kemarin tertarik untuk menonton film ini. Apa yang membuat MUI menganggap ada beberapa aspek dari film ini yang perlu dikoreksi.

Menurutku film ini tidak berusaha menonjolkan Islam, atau mendakwahkan Islam. Mungkin hanya menjadikan Islam sebagai latar dari film ini. Feminisme -- hal yang diteriakkan wanita berkalung sorban dari awal sampai akhir film. 

Islam adalah agama yang turun atas wahyu dari Allah SWT yang disampaikan melalui Muhammad. Dan dirupakan berupa AlQuran yang berisi wahyu dan Hadits yang berisi contoh, perkataan dan sikap dari Rosulullah. Maka jika film ini menonjolkan sisi Islam, atau setidaknya feminisme yang islami maka setidaknya film ini harus menggunakan dalil AlQuran dan Hadits untuk menjelaskan konsep itu, bukan berdasar buku buku dari barat. Itulah islam

Memang Islam tidak melarang keta untuk mempelajari buku buku dari barat, tidak ada larangan untuk itu. Tapi ingat dasar Islam adalah AlQuran dan Hadits, maka ketika buku buku dari barat itu tidak bertentangan dengan keduanya, fine.
Tetapi ketika ternyata buku buku dari barat itu bertentangan dengan AlQuran dan Hadits, kemudian kita meyakininya, jelas..... itu salah. Apalagi bila hal itu disandarkan kepada Islam, itu salah kaprah

Kebebasan, itu salahsatu hal yang digaungkan dalam film ini. Memang Islam mengajarkan kebebasan, kebebasan berpendapat , kebebasan perEkspresi. memang, tapi ingat! ini Islam. semua konteks dianggap Islami bila sesuai dengan AlQuran dan hadits, bukan hati nurani. Hati nurani yang mudah terkena tipu daya syetan. bukan itu,, Maka setiap kebebasan itu harus disandarkan kepada AlQuran dan Hadits, tidak sembarangan. 
Mungkin larangan Kyai yang melarang wanita untuk berkuda itu tidak tepat, dan memang kyai bukan rosul yang pasti benar setiap kata katanya. Tetapi tetap, membangkang perintah orang tua adalah salah. dan Tidak mengikuti sunnah adalah kesalahan besar.

Semua Perbuatan tergantung dari Niatnya. sebuah potongan hadits yang sempat digunakan tokoh utama dalam film ini sebagai dasar terhadap apa yang dia lakukan. Menempatkan potongan hadits ini dalam setiap kondisi adalah hal yang salah. 
Sesungguhnya potongan hadits "Semua Perbuatan tergantung dari Niatnya" adalah potongan hadits tentang hijrah. 
Hijrah adalah suatu hal yang baik dan sesuai dengan syariah dan diperintahkan oleh Allah. Maka hadits ini sesuai ditempatkan disana. Niat seorang dalam melaksanakan hijrah (atau hal lain yang sesuai dengan syariah) mempengaruhi amalanya(pahala). Tapi bila hal itu adalah hal yang salah, yang tidak sesuai dengan syariah (alQuran dan Hadits), biarpun niatnya baik ---- ya tetap salah.

misalnya :
seorang yang berzina walaupun niatnya baik (untuk menolong seseorang misalnya) ==> yang dilakukan ini tetaplah salah
seseorang yang melalaikan sholat walaupun niatnya untuk kebaikan (untuk belajar misalnya) ==> yang dilakukan ini tetaplah salah.

Satu hal lagi, sedikit koreksi tentang hukum rajam yang akan dilaksanakan di pondok pesantren kepada Anisa. Ada hal yang tidak tepat ketika pondok pesantren melaksanakan hukuman rajam. pertama, pondok pesantren bukanlah pemerintahan yang sah, sehingga tidak sah melaksanakan eksekusi hukuman sesuai dengan syariat Islam. Tidak seperti Daerah Istimewa Aceh, misalnya yang melaksanakan hukuman sesuai syariat Islam, - karena memang pemerintah propinsi Aceh memang menerapkan syariat itu.Dan mereka pemenrintah yang sah, jadi mereka layak melaksanakan eksekusi hukuman syariat Islam itu. Maka yang boleh melaksanakan eksekusi hukuman syariat islam tidak lain tidak bukan adalah pemerintah yang sah, tidak pula orang yang tidak pernah berbuat dosa - seperti yang disampaiakn di film tersebut.

Jadi tidak layak seorang kyai, apalagi suami melaksanakan hukuman rajam (atau hukuman syariat Islam yang lain... cambuk misalnya). Hal seperti ini yang akhir akhir ini sering ditampakkan di layar kaca, seorang ayah yang mencambuk anaknya, atau suami yang mencambuk Istrinya dengan alasan pelaksanaan syariat Islam. Itu salah kaprah.

Hukuman rajam juga hanya diberikan kepada seorang suami atau istri yang berzina. Nah zina di sini harus benar benar jelas (jelas apa yang mereka lakukan, benar benar bersetubuh atau hanya bercengkrama) dan dengan saksi yang jelas dan dengan jumlah yang cukup. Tidak bisa seenaknya melaksanakan rajam kepada seorang yang berduaan di tempat sepi (kholwat) yang tidak jelas apa yang mereka lakukan.

maaf bila banyak kekurangan, semoga bermanfaat
Powered by Blogger.

Mutiara Hikmah

Yang Sedang Banyak Dibaca

Shout Box

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Sahabat Bloggerku

Komentar Komentar Terbaru

International opportunities

Eramuslim

Web hosting for webmasters