Islam dan Partai islam

Ini adalah taun pertama aku mengikuti pemilu. Tidak seperti sebagian besar pemuda yang kurnag peduli dengan dunia Politik, aku adalah tipe orang yang sangat peduli padanya. Sejak jaman pemilu pasca reformasi 1999 disaat umurku masih baru menginjak belasan aku sudah memikirkan parpol dan perjuangannya di Indonesia.

Walau bapakku hanyalah guru yang jauh dari kehidupan politik, namun dia adalah orang yang sangat peduli dengan sosial kemasyarakatan, termasuk politik. Tidak jarang aku mendiskusikan berbagai parmasalahan sosial kemasyarakatan dengannya. Tidak jarang pula aku berbeda pendapat dengannya. Tapi hal itu kami sikapi dengan nyaman, perbedaan itu tidak membuat kami emosi atau bermasalah tapi justru membuat kami semakin paham dan percaya satu sama lain.

Mulai masalah poligami sampai politik, sejarah sampai fatwa MUI bisa kita diskusikan sampai kita lupa waktu. Aku jadi ingat ketika aku dan bapakku mendiskusikan pernikahan Syekh Puji dan Ulfa, saat itu aku menganggap Media salah besar ketika memojokkan pak Puji, karena itu melanggar privasi dan HAM. Apalagi tidak ada pihak yang dirugikan disana, semua sama sama suka. Namun bapakku yang mengnggap apa yang dilakukan pak Puji melanggar kewajiban dalam berbangsa dan bernegara, karena manikah adalah salah satu hal yang sudah diatur oleh pemerintah dan kita harus mengikutinya. =)

Begitu juga ketika pemilu ini. Kami sempat diskusi panjang membahas parpol lewat telepon. Kebetulan dalam pemilu kemaren kami mendukung partai yang berbeda. Bapak mendukung PAN ==>Sebuah partai kumpulan orang orang sholeh (karena dimotori oleh orang orang Muhammadiyah) namun merupakan partai Nasional ==> karena ingin diterima banyak kalangan (begitu katanya. Sedangakn aku mendukung PKS, wajar karena kehidupan kampus membuat aku sering bersentuhan dengan aktifis aktifis kampus. PKS sebagai organisasi yang dimotori oleh Aktifis Dakwah Kampus berusaha menjadi partai yang bersih, peduli dan profesional. Sedangkan Ibukku mendukung PBB, karena beliau dilahirkan di keluarga Masyumi, sebuah partai Islam yang menurutku partai yang benar benar Islam. Bahkan (dahulu) Masyumi berani memperjuangkan Islam sebagai dasar dari bangsa ini (bukan pancasila), akhirnya sampai di black list dari pemerintahan. Bila kita tengok jaman sekarang tidak ada lagi partai Islam (termasuk PKS yang aku dukung) memperjuangkan Islam sampai demikian.

Tapi kerennya, tanpa rekayasa pada pilpres kemaren kami sekeluarga mendukung pasangan Capres yang sama. Walau kalah, at least kami sudah berusaha berikan yang terbaik untuk bangsa dan agama ini. Melalui usaha kami, melalui suara kami.

Lebih Cepat Lebih Baik

No comments:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar, tolong gunakan kata kata yang sopan.
Bhs Indonesia, Boso Jowo, English.... tidak masalah

Powered by Blogger.

Mutiara Hikmah

Yang Sedang Banyak Dibaca

Shout Box

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Sahabat Bloggerku

Komentar Komentar Terbaru

International opportunities

Eramuslim

Web hosting for webmasters