Beberapa waktu yang lalu sempat aku nge-Post status di facebook yang isinya kurang lebih "aku ingin nangis" tak kusangka banyak bgt teman dan saudara yang memberikan komentar atas statusku itu. Ada yang bilang kalo nagis tu ga menyelesaikan masalah, ada pula yang bilang nangis itu sehat.
Cowok kok nangis..... berbagai media sering menyudutkan cowok yang nangis. Ga gentle ato ga keren -- tapi aku kok nyaman ya nangis. Nangis menjadi sesuatu yang aku nanti, karena sebenarnya ga gampang juga membuatku nangis.Kebanyakan hal yang membuat aku nangis adalah ketika aku nonton, dengar atau baca cerita yang inspiring. Penuh hikmah dan perjuangan, justru bukan cerita yang menyedihkan. Salah satu cerita yang dapat membuatku menangis adalah One liter of tear, sebuah drama jepang yang menurutku very inspiring. Tapi yang membuatku menangis bukan kesedihan dan penderitaan yang dialami Ikeuchi Aya (tokoh utama). Namun ketegaranya, hikmahnya serta rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan kepadaku yang sering aku lalaikan (KESEHATAN).
Begitu juga ketika aku nonton dan baca Laskar Pelangi terus aku menangis. Hal yang lebih membuatku menangis bukan kematian ayah lintang atau pak Harfan, tapi lebih ke perjuangan mereka. Memang sih kematian mereka menjadi "katalis" dalam proses munculnya air mata di mataku, namun yang lebih utama adalah keIstiqomahan guru SD Muhammadiyah dan perjuangan Lintang dkk.
Terkadang menangis aku jadikan tolak ukur kualitas film atau cerita yang aku tonton, berapa kali film itu membuatku menangis, semakin banyak berarti film itu semakin keren. Hal ini juga terkadang aku gunakan untuk mempromosikan sebuah film ke temanku, misalnya ketika aku mempromosikan Dragon Sakura ke teman teman, aku sebutkan berapa kali aku nangis ketika menontonya -- karena jumlah nangis equal dengan relative kualitas film itu.
Menangis membuatku merasa menjadi lebih manusiawi. Di kampus aku dididik untuk bisa menyelesakian permasalahan Engineering atau mendesain hardware atau sistem se baik mungkin, menghitung persamaan atau bahkan memberikan solusi dari permasalahan Engineering di Masyarakat. Trus apa bedanya aku dengan robot, robot juga diciptakan untuk dapat menyelesaian hal hal itu (namun tentu dengan ketidaksempurnaannya). Sehingga ketika aku menangis aku merasa menjadi lebih manusia, tidak hanya manusia yang menyelesaikan permasalahan Engineering namun juga manusia yang memiliki hati. Ini juga alasan mengapa aku senang bercanda dengan teman teman atau ngurus organisasi. Karena kegiatan itu meningkatkan jiwa sosialku, yang semakin "memanusiakan" aku.
Makanya tidak jarang aku nge-"hunt" berbagai J-Dorama yang tidak jarang membuatku menangis ketika menontonya. Untungnya ada komputer di Jurusan yang adminnya rajin update J-Dorama di-share pula jadi kebutuhan itu semakin terpenuhi. Jika pingin tinggal browse terus copy. Tapi tidak sedikit pula J Dorama yang kisahnya hanya cerita2 cinta tanpa hikmah yang inspiring. Temen temen juga tidak sedikit yang gemar nonton J-Dorama jadi mereka juga merupakan referensi bagiku. hehehe
Menangis yang paling keren adalah ketika kita menangis karena takut akan dosa dan azab Allah. Aku ingat dahulu aku pernah menangis karena takut akan dosa, tapi kenapa sekarang tidak lagi. Ketika ingat akan dosa, membuatku tidak menangi juga di sholat malamku. Aku iri degan orang orang yang bisa menangis karena takut akan azab Allah. Apakah ini berarti Imanku begitu tipisnya sehingga kisah One Liter Of Tear lebih membuatku menangis dari pada dosa yang telah aku perbuat
Astaghfirullah....