Sebagian besar orang akan merasa berat ketika tau bahwa kami di asrama (seharusnya) diwajibkan utuk selalu menaati beberapa peraturan yang sebenarnya juga tidak sedikit. Saya katakan seharusnya karena ternyata pada pelaksanaanya tidak seideal itu. Kegiatan asrama tiap bada subuh, kajian tiap bada Isya dari Senin sampai Kamis, kegiatan olahraga di tiap Ahad pagi, ditambah lagi hafalan surat yang harus disetor ke ustad beberapa periode sekali, tugas artikel yang harus ditulis dan dikumpulkan tiap bulan, belum lagi tugas yang berkaitan dengan materi kajian di Asrama yang diberikan oleh asatid. Dan ternyata tidak hanya itu. Oh tidak hanya itu, ustad sering bilang, Asrma kami ini bercita cita menciptakan "Special Forces", special forces dalam dakwah dan tentunya dalam perjuangan bangsa ini. Bagaimana tidak, selain harus mengikuti berbagai kegiatan asrama yang sangat padat, kami juga harus berprestasi di Kampus yang dibuktikan dengan IP yang selalu baik (3,00), juga di saat yang bersamaan kami diharuskan aktif di organisasi sebagai wujud aktualisasi diri dan kontribusi kepada masyarakat sekitar, di saat yang sama pula kami didorong untuk mengikuti berbagai kompetisi dan lomba agar kami bisa menjadi santri berprestasi. Namun, di saat yang sama pula kami pasti punya tanggungjawab kepada orang tua kami masing masing yang harus dipenuhi, Kami juga punya amanah di lembaga tempat kami berkontribusi,dan tentunya kami juga memiliki cita cita dan ambisi pribadi yang harus kami capai.
Namun, Yang namanya sistem buatan manusia pasti ada kurangnya, ada celahnya. Begitu juga dengan asrama kami, walaupun para pembina, asatid dan pengurus asrama selalu Memperjuangkan kedisiplinan kami, kedisiplinan yang tentunya agar program, target dan tujuan asrama dapat berjalan dengan baik, dan tentunga agar kami dapat menjadi special forces, tetapi kenyataanya tidak se mulus itu. Banyak diantara kami yang ternyata bisa saja mengambil celah atau menggunakan berbagai alasan (atau kadang tidak beralasan) untuk meninggalkan kedisiplinan itu. Meskipun di awal kita sudah membuat kesepakatan, ya meskipun kita sudah berjanji akan menyepakatinya, ya meskipun setiap apa yang kita perbuat akan dimintai pertanggungjawaban, ya meskipun janji adalah hutang. Ya ternyata dunia tidak se-Ideal itu, bahkan di komunitas yang mengaku memiliki idealisme tinggi seperti di asrama kami.
Meskipun demikian, satu hal yang pasti, sebagian besar dari kami adalah orang yang sibuk dan berprestasi baik di kamus ataupun ormas dan LSM atau mungkin lembaga yang lain. Ada diantara kami yang selalu cumlaude, ada diantara kami yang memiliki jabatan tertinggi di lembaga tempat kamiberkontribusi, ada diantara kami yang menjadi inisiator berbagai gagasan baru pergerakan mahasiswa, ada diantara kami yang memenangkan berbagai event dan perlombaan skala nasional, ada diantara kami yang mewakili UGM dalam beberapa undangan Internasional, ada diantara kami yang mampu membagi waktu sehingga mampu menjadi mahasiswa di 2 PTN terbaik di Kota Pelajar, ada diantara kami telah menulis buku (novel, kumpulan cerpen, dll) yang akan atau telah diterbitkan oleh salah satu penerbit, ada diantara kami yang sering menjadi pemateri atau motivator di berbagai event bahkan di luar Jogja, ada diantara kami yang sudah memiliki penghasilan sendiri karena bisnis yang kami rintis, ada diantara kami yang sudah disibukkan dengan beberapa proyek dari dosen atau berbagai institusi, ya itulah kami calon special forces.
Walau kami jarang ikut kajian, walau kami sering mengucap kata afwan bila ada agenda asrama, walau kami susah mengangkat kepala di kajian bada subuh, walau kami sering tidak mendengar suara adzan dari masjid yang hanya beberapa jengkal dari kamar kami di waktu subuh, walau kami sangat tidak peduli dengan kebersihan asrama, walau kami begitu jelek dalam hal kedisiplinan, tapi kami yakin kami mampu menjadi special forces!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.
Mutiara Hikmah
Yang Sedang Banyak Dibaca
-
(Sebuah analisis bahasa tanpa literatur yang jelas dan sangat subjektif) Artinya sama kan? iya, emang semua kata tersebut bermanka sama, k...
-
Curhat Tukang Listrik bagian 1 Seorang anak kecil yang lugu dengan pakaian SD nya mendatangiku dan menanyakan pertanyaan itu. Di Sulawesi ...
-
foto dari republika.co.id Kita tidak akan bahagia karena keinginan kita, namun kita bahagia karena rasa syukur kita (Aa Gym) Dulu di...
-
" Apabila seorang hamba telah berkeluarga, berarti dia telah menyempurnakan setengah dari agamanya maka takutlah kepada Allah terhada...
-
Helm hilang, saya rasa itu biasa, tapi rem motor hilang saya rasa itu hal yang langka. Tapi hal ini beberapa bulan yang lalu terjadi pa...