Sekedar mengingatkan saja, PLN tempat saya bekerja adalah perusahaan penjual listrik. Jadi kami sangat berharap listrik tetep menyala agar kita bisa terus jualan listrik. Selain tidak bisa jualan listrik, padamnya listrik juga menimbulkan kerugian non finansial yang tidak sedikit. Berikut salah satu cerita perjuangan menyalakan listrik yang belum lama aku alami.
Ahad pagi yang cerah, seharusnya waktu yang nyaman untuk
bersantai atau berlibur. Namun tidak dengan tanggal 8 Maret 2015, pukul 07.02
pagi itu secara mengejutkan kami mendapat berita “indah” dari dispatcher
bahwa 3 penyulang (feeder) trip bersamaan, antara lain
Neptunus, Sagitarius, dan Merkurius. (Kebetulan kami disini memberi nama penyulang dengan nama bintang atau benda benda di luar angkasa)
2 SKTM dan 1 SUTM, dan ketiga penyulang tersebut memasok
pelanggan potensial. Hilangnya pasokan di pelanggan potensial tentu sangat
merugikan PLN. Selain besarnya ENS (Energy Not Sales), hal ini juga sangat
berdampak pada kepuasan pelanggan PLN dan berkurangnya citra PLN. Kalau kita
coba membaca lebih luas lagi, padamnya pelanggan potensial akan sangat
berpengaruh pada perekonomian, karyawan tidak bekerja, barang gagal produksi,
kerusakan peralatan, dan masih banyak lagi.
Sekitar pukul 8 pagi maintenance salah satu telanggan industri yang
dipasok Penyulang Neptunus, menelepon kami, dan menginformasikan bahwa kubikel
dilokasinya meledak. Kemudian Tidak lama setelah itu petugas dinas gangguan menginformasikan
bahwa ada info ledakan di gardu sakah satu gardu yang dipasok penyulang Sagitarius.
Alhamdulillah, 2 penyulang dapat dinormalkan.
Tinggal 1 Penyulang lagi yang belum normal. Penyulang
Merkurius adalah SKTM, gangguan GFR pada SKTM kemungkinan besar adalah gangguan
pada joint kabel yang tahanan isolasinya tembus. Karena Pn Merkurius memasok 8
Gardu, maka pengusutannya cukup memakan waktu. Namun Alhamdulillah semua dapat
normal jam 16.00.
Kejadian ini biasa disebut Simpatetik trip. Simpatetik trip
terjadi di penyulang dalam satu trafo GI, dengan salah satu gangguan GF (Ground
Fault), umumnya terjadi karena kenaikan tegangan pada fasa yang sehat. Pada
saat terjadi gangguan satu fasa ke tanah (GF), tegangan fasa yang sehat akan
naik sebesar √3 kali tegangan normal.
Dengan kenaikan tegangan tersebut, maka peralatan jaringan dengan tahanan
isolasi yang sudah mulai menurun akan terjadi flash over dan mengakibatkan
gangguan.