"Sebuah hikmah dibalik cerita sederhana"
suatu ketika seorang temanku kehilangan kunci sepeda motornya. Kemudian aku diajak nya untuk mencari kunci yang hilang itu, ke tempat tempat yang menurut dia mungkin kunci itu akan bisa ditemukan. Setelah sekian lama mencari ternyata kami tidak berhasil juga menemukannya, di sela sela kekecewaan kami, kemudian dia mengucapkan beberapa kalimat :
"Hikmah dari peristiwa ini adalah, Jagalah barang yang sangat berharga bagi kita"
Sebuah hikmah yang menurutku sangat sederhana dan tidak perlu diingat sampai kemudian dia melanjutkan kalimatnya.
"Jika kita sudah merasa sangat merasa kehilangan ketika kita kehilangan kunci motor, Bagaimana kalau kita kehilangan sesuatu yang paling berharga bagi kita"
"Taukah kamu apa yang paling berharga bagi kita...."
"Yaitu IMAN"
Sebuah statemen yang menurutku sangat mengena. Betapa kita sering lupa bahwa Allah memberikan sesuatu yang sangat berhaga dan bahkan tidak dimiliki oleh sebagian besar orang didunia. Betapa kita sering tidak peduli dan menjaga hal yang sangat berharga itu. Betapa kita sering tidak peduli dengan Iman kita.
Sebuah nikmat yang seharusnya kita syukuri. Sadar atau tidak sadar, tau atau tidak tau, nyak ornagornag di sekitar kita yang jauh keimananya. Banyak diantara mereka yang sholat saja tidak apalagi melaksanakan amalan yang lain. Sebagian dari mereka bukanlah orang yang jauh dari kita, mungkin sangat dekat, seorang yang dahulu kita kenal baik agamanya, siapa tau sekarang jadi semakin tidak karuan. Sama keberadaan Allah saja tidak yakin, kemutlak-kan kebenaran Islam apalagi (jauh lebih tidak yakin).
Mulai dari yang menganggap -Ibadah hanya sebuah ritual, - agama hanya sebuah hasil kebudayaan, -Agama di dunia ini sebenarnya sama, dan lain sebagainya.
Sesungguhnya kita, sebagai orang yang beruntung, masih belum terkontaminasi hal seperti itu dapat menjaga dan menikmati Iman ini sebaik baiknya. Menjaga! sekali lagi saya katakan, Iman kita sangat mahal!!!!
"Semoga Allah menjaga iman kita sampai kapanpun, dan dimanapun"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Mutiara Hikmah
Yang Sedang Banyak Dibaca
-
(Sebuah analisis bahasa tanpa literatur yang jelas dan sangat subjektif) Artinya sama kan? iya, emang semua kata tersebut bermanka sama, k...
-
Curhat tukang listrik bagian 2 " Sedikit menjelaskan tentang biaya pasang baru listrik " Di suatu siang di salah satu k...
-
foto dari republika.co.id Kita tidak akan bahagia karena keinginan kita, namun kita bahagia karena rasa syukur kita (Aa Gym) Dulu di...
-
I have tried so many time to write (Articles, blog, page, letter etc) in English (avenged of course writing in Indonesian is far more). But ...
-
Menjadi Musafir di Pulau Sulawesi Bagian 1 Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai abdi negara membuatku harus mendamparkan diri di salah...
iman...iya ya harus dijaga..
ReplyDeletemenurut anda dijaga dengan apa?
tlng lain cali kalo comment jangan pake Anonymous ya... biar kita bisa kenalan.
ReplyDelete"Ta kenal maka ta'aruf". kan gitu katanya
jaga iman ya....
hemmm emang berat tuh cobaanya...
Gimana ya..... ya jangan nglakuin hal yang mempertipis iman. misalnya maksiat. tipis terus tambah tipis lama lama ilang kan!
pa lagi maksiat trus maksiat trus ketagihan....
trus nyari temen yang bisa mempertebal iman kita.... "wong kang sholeh kumpulono"
semoga Allah menjaga iman kita!
iya iman kita harus selalu di jaga.,
ReplyDeletekadang bisa naik-turun.,
tapi itu hal biasa.,
labih mendekatkan diri lagi kepada Alloh SWT
artikel yang bagus....
ReplyDeletemank bener, yang harus ditajuti dari diri kita sendiri itu hilangnya iman kita....
tapi kadang-kadang iman itu bisa naik turun maksudnya kalo kita lagi rajin, rajin banget ibadah nya tapi kalo lagi males, ya males banget..
yang pasti kita harus sering-sering bertawakal kepada Allah SWT.
Mas Razi: biasa bukan berarti benar kan?
ReplyDeletembk Amelia : kata Opick, "wong kang soleh kumpulono", atau dalam bahasa Indonesia, berkumpullah dengan orang yang soleh. Karena untuk menjaga Iman itu perlu komunitas, perlu berjamaah, perlu saling mengingatkan di tengah godaan dunia yang semakin berat ini.