Pernah kamu mengucapkan kalimat ajaib itu? Kalimat yang terkesan remeh, orang yang mengucapkan seolah adalah loser, adalah orang yang salah dan kalah, yang mengucapkan hanyalah orang orang yang menjadi peran pembantu dalam suatu event kehidupan, gak layak banget lah disebut pemimpin. Tapi bagiku, 4 kata itu adalah kata yang keren dan ajaib. Dan orang yang bisa mengucapkanya adalah orang yang keren, bahkan ajaib. Kuamati, dalam berbagai hal dan event, baik itu diskusi, rapat, atau bahkan dalam kehidupan sehari hari, semakin jarang ada orang yang begitu dewasa dan gentle sehingga berani mengucapkan kalimat yang hanya terdiri dari 4 kata tersebut. Maaf saya yang salah.
Kalau meminta maaf ketika semua orang sudah tau kalau kita yang salah, misal kita ketahuan mencuri, mencontek, atau melakukan kesalahan yang lain, terus kita minta maaf. Oh.... itu biasa, dan bagiku itu sangat biasa, dan tidak ajaib. Kalau sampai orang yang jelas jelas salah terus tidak minta maaf, itu benar benar naudzubillah. Dan misal seandainuya Kalau kita tidak dapat menepati janji atau lupa melakukan sesuatu terus berani mengucapkan 4 kata tersebut, itu baru lumayan, tapi sori.... itu belum pada level keren dan ajaib.
Yang keren, menurutku, adalah ketika orang lain (atau sebagian orang lain) menganggap kalau kita melakukan atau mengatakan atau memperjuangkan suatu yang benar, padahal kita tahu kalau kita yang salah. Dan kita baru sadar kalau yang kita perjuangkan kurang baik, atau ada yang lebih baik, dan kita dengan tegas berani mengucapkan 4 kata ajaib itu. Wuiiihhhh bagiku itu keren banget.
Seringkali dalam suatu diskusi atau rapat atau forum yang lain, kita terpancang untuk memperjuangkan ide kita, kita bangga bila ide kita diterima, kita bangga bila kita bisa menguasai forum, kita bangga dipuji dan dianggap cerdas. Namun seringkali kita lupa, ternyata seringkali kita disana terlalu sibuk menampakkan diri sendiri bukan untuk memperjuangkan kebenaran, bukan untuk memperjuangkan kebaikan, bukan untuk memperjuangkan kemaslahatan bersama. Ngerasa ndak? atau bahkan menurutmu justru hal yang seperti ini yang benar, seperti lomba debat, barangsiapa yang paling bisa mempertahankan argumennya, usulanya, statemenya, entah itu benar atau salah, entah dia sendiri menganggap itu baik atau buruk, tetap saja diperjuangkan. Menurutmu demikian yang baik? Ih...... klo aku sih naudzubillah.
Emmmmm........ beberapa kali, ketika rapat dengan orang orang yang seharusnya sholeh (iya dong, wong rapatnya namanya syuro kok), kutemui beberapa orang yang nampak cerdas. Mereka sangat aktif di forum syuro itu, memberikan berbagai usulan dan tanggapan, tidak jarang juga mengkritisi usulan usulan yang diberikan oleh anggota syuro yang lain. Tapi, orang orang yang seharusnya berpeluang menjadi orang yang keren, tapi entah kenapa dimataku ke-keren-an mereka seolah runtuh begitu saja. Ketika kulihat ada beberapa diantara mereka begitu semangat memperjuangkan ide mereka, padahal mereka tahu kalau ada ide temanya yang lebih baik. Ya, seharusnya mereka tau bahwa ada ide temanya yang lebih baik, Ya seharusnya dia sadar bahwa apa yang dikatakanya kurang tepat dan ada yang lebih baik. Tapi, entah mengapa, mereka masih dengan semangat memperjuangkan idenya itu, dengan berbagai alasan, dengan berbagai logika logika yang dibuat semanis mungkin. Mengapa tidak diucapkan saja 4 kata ajaib itu ketika kita tau kalau kita yang salah, maaf saya yang salah. Bagiku....., orang yang seperti itu tidak keren.
Bukanya justru kita senang kalau ide kita tidak dipakai, karena kalau ide kita dipakai, maka kita adalah orang yang paling bertanggungjawab atas berbagai kemudharatan yang muncul akibat ide kita itu. Pertanggungjawaban di dunia sih paling paling tidak begitu terasa, tapi di akherat?
Tapi yang namanya syetan pintar sekali menggoda manusia, bahkan dengan cara yang halus. Kita merasa sangat keren, sangat bangga bila ide kita dipakai. Kita dengan ujubnya menyampaikan di berbagai tempat, eh itu karena ide saya loh, eh itu usulan saya loh, eh saya berkontribusi banyak loh di rapat kemarin. MasyaAllah.......
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Mutiara Hikmah
Yang Sedang Banyak Dibaca
-
(Sebuah analisis bahasa tanpa literatur yang jelas dan sangat subjektif) Artinya sama kan? iya, emang semua kata tersebut bermanka sama, k...
-
Curhat tukang listrik bagian 2 " Sedikit menjelaskan tentang biaya pasang baru listrik " Di suatu siang di salah satu k...
-
foto dari republika.co.id Kita tidak akan bahagia karena keinginan kita, namun kita bahagia karena rasa syukur kita (Aa Gym) Dulu di...
-
I have tried so many time to write (Articles, blog, page, letter etc) in English (avenged of course writing in Indonesian is far more). But ...
-
Menjadi Musafir di Pulau Sulawesi Bagian 1 Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai abdi negara membuatku harus mendamparkan diri di salah...
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar, tolong gunakan kata kata yang sopan.
Bhs Indonesia, Boso Jowo, English.... tidak masalah