Sejak Kapan Lulus Cepat Dianggap Sebagai Prestasi?
Pertanyaan retoris diatas pernah ditanyakan seorang teman kepadaku, apakah kujawab? tentu tidak.... Aku lebih memilih diam dan coba merenungkan apa maksud pertanyaan itu. Aku juga yakin jika kamu mendapat pertanyaan itu, kamu akan memilih diam. Ya memang itu yang diharapkan temanku, dia tidak membutuhkan jawabanku, yang dia butuhkan adalah proses perenungan yang aku lakukan. Untuk apa aku kuliah, dan untuk apa aku lulus.
Pertayaaan yang ditanyakan oleh orang yang memilih untuk lulus lebih lambat. Pertanyaan yang jadi pembenaran baginya untuk lulus telat, agar orang disekitarnya merasa bahwa dia punya alasan dan tujuan mengapa dia lulus telat, bukan sedekar keterpaksaan karena keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Bisa jadi seperti itu yang ada dipikiran orang yang bertanya pertanyaan itu, dan juga di pikiran orang orang yang diberi pertanyaan atau mendengar ada pertanyaan seperti itu. Bisa jadi?
Tidak perlulah aku menerka nerka apa yang difikiran orang. Toh Rosulullah mengajarkan kita untuk melihat yang dzahir dari seseorang, bukan yang batin. Karena memang kita tidak memiliki kemampuan untuk itu, kalaupun dipaksakan akan muncul dzon dzon yang tidak baik yang justru menjadi jalan syetan untuk membuat kita memunculkan fitnah, atau setidaknya ghibah.
Tidak perlulah aku menerka nerka orang lain, cukup lah aku bercerita apa yang kurasakan. Aku pernah meng-update status facebooku dengan pertanyaan yang sama. Tentu bukan karena tanpa alasan, status facebook tidak jarang adalah refleksi perasaan atau pikiran dari pemilik akun tersebut. Ya, begitu juga aku. Setelah sadar bahwa IP semester terahir yang sangat jauh dari target duh..... Aku jadi semakin memikirkan pertanyaan itu. Ya, bisa jadi ini adalah diriku yang tidak mau disalahkan karena aku akan lulus dan ini berarti aku akan dianggap negatif (atau setidaknya tidak positif) oleh orang orang disekitarku. Mencari pembenaran bahwa lulus telat bukanlah suatu hal yang jelek asalkan punya alasan yang jelas (atau sok diperjelas ; baca: dipaksakan diperjelas).
Ya nampaknya aku memang sedang mencari cari pembenaran itu, juga karena itu pula aku post tulisan ini. Bila mau kita tarik ulang ke belakang, apa sih tujuan kita kuliah (tentunya pertanyaan bagi yang kuliah).
Ingin mendapatkan kehidupan (pekerjaan, jabatan) yang baik?
Ingin mendapatkan Ilmu yang bermanfaat?
Ingin berdakwah?
Atau karena tidak ingin dianggap pengangguran atau loser oleh orang lain bila tidak kuliah?
Bila lulus telat yang dimaksud tidak lebih dari 50% dari waktu lulus yang normal (misal untuk S1 yang seharusnya 4 tahun menjadi tidak lebih dari 6 tahun) menurut saya bila tujuan kuliah adalah yang aku tulis diatas, tujuan itu masih bisa dicapai. Mendapat pekerjaan atau jabatan yang baik insyaAllah masih bisa didapatkan, Ilmu yang bermanfaat apa lagi...... Dengan waktu kuliah yang lebih lama, maka kita berpeluang untuk mendapat ilmu dari gudang Ilmu (baca universitas) yang lebih dari yang lain. Salah satu dosenku pernah bilang, menjadi mahasiswa adalah peluang yang luar biasa. Banyak kesempatan dalam hidup ini yang hanya dimiliki oleh mahasiswa. Mulai dari berbagai perlombaan yang hanya diperuntukan bagi mahasiswa, peluang berorganisasi yang lebih bebas dan luas, peluang belajar yang luarbiasa. Contoh konkrit lah, bila kita sebagai mahasiswa maka apabila kita melakukan kesalahan di Masyarakat, maka kita masih bisa dimaklumi, atau ketika kita meminta data atau informasi tertentu ke suatu instansi tertentu, label sebagai mahasiswa akan membuat kita jauh dipermudah untuk meng-akses informasi itu.
Tentu sekali lagi, bila kita lulus telat karena tujuan yang baik, ya.... setidaknya seperti yang tak tulis di atas lah. Kalau lulus telat karena males mengerjakan kuliah dan tugas, tentu lain lagi ceritanya.
Tidak sedikit kutemui orang orang hebat di Kampusku yang memang sengaja lulus telat karena ingin melakukan hal yang besar. Mulai dari membuat bisnis yang besar, tampil di KICK ANDY sampai dengan berkali kali masuk PIMNAS, itu semua mereka lakukan di sela sela lulus telat mereka.
Namun tidak dapat aku pungkiri bahwa lulus cepat adalah juga jalan yang baik. Tidak jarang juga kutemui orang orang yang lulus cepat dan sukses, banyak bahkan. Setidaknya dengan lulus cepat, maka kita lebih cepat mengurangi beban orang tua kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Mutiara Hikmah
Yang Sedang Banyak Dibaca
-
(Sebuah analisis bahasa tanpa literatur yang jelas dan sangat subjektif) Artinya sama kan? iya, emang semua kata tersebut bermanka sama, k...
-
Curhat tukang listrik bagian 2 " Sedikit menjelaskan tentang biaya pasang baru listrik " Di suatu siang di salah satu k...
-
foto dari republika.co.id Kita tidak akan bahagia karena keinginan kita, namun kita bahagia karena rasa syukur kita (Aa Gym) Dulu di...
-
I have tried so many time to write (Articles, blog, page, letter etc) in English (avenged of course writing in Indonesian is far more). But ...
-
Menjadi Musafir di Pulau Sulawesi Bagian 1 Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai abdi negara membuatku harus mendamparkan diri di salah...
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberikan komentar, tolong gunakan kata kata yang sopan.
Bhs Indonesia, Boso Jowo, English.... tidak masalah