Pemilu Presiden Amerika kemaren sangat heboh dan menyita perhatian berbagai media di Indonesia.
Apalagi kemenangan Obama yang ditunggu oleh mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia, bahkan mungkin sebagian besar diantaranya para muslim. dan tidak sedikit diantara mereka yang merasa senang dan berharap banyak dari kemenangan Obama kali ini.
Obama yang pernah tinggal di Indonesia itu beberapa alasan yang terus diagung agungkan dan dianggap akan menguntungkan Indonesia. Memangnya apa yang bisa dilakukan negara penuh hutang dan dilanda krisis seperti Amerika terhadap Indonesia...!?
Ataukah Obama yang dinggap beragama Islam dan memiliki nama tengah "ala timur tengah" menjadi alasan bagi kita untuk menganggap bahwa Obama adalah harapan baru bagi Amerika. Amerika yang care dengan dunia Islam! Weleh weleh...!
Apakah Kemenangan Obama cukup untuk melupakan luka terhadap apa yang Amerika lakukan terhadap saudara saudara kita di Palestina, Irak, Afganistan dan MIlyaran warga muslim di dunia!
Penganiyaan, Fitnah, kecaman, tekanan, pelecehan, penindasan, penjajahan, mungkin semua kata yang jelek pernak Amerika lakukan terhadap orang Islam di seluruh dunia. Ingatlah teman.... Ingatalah apa yang telah mereka lakukan pada saudara saudara kita disana, atau mungkin terhadap kita juga (bagi yang ngrasa)
Menurut beberapa tulisan EraMuslim.com seperti:
Barak Obama, "Saya Akan Melakukan Apapun untuk Israel" (Kamis, 17 Apr 2008 )
Tim Sukses Obama Tegaskan Bahwa Obama Bukan Muslim (Rabu, 27 Peb 2008 )
Barack Obama Luncurkan Situs, Bantah Tuduhan Pernah Jadi Muslim (Jumat, 13 Jun 2008 )
Kunjungan Obama Cuma Perpanjang Penjajahan AS di Irak (Selasa, 22 Jul 2008 )
seharusnya membuat kita berfikir..... walaupun tidak ada jaminan terhadap apa yang tertulis di EraMuslim.com 100% benar... tetapi setidaknya membuat kita lebih berfikir dan atisipasi terhadap apa yang sebenarnya terjadi.
Tentunya kita sama sama setuju bahwa Amerika dan segala keputusan politiknya sangat dipengaruhi oleh Yahudi. Betapa banyak bukti yang menunjukkan hal itu. Mulai dari dukungan luar biasa terhadap Israel sampai jutaan sikap dan kebijakan yang sangat memojokkan Islam.... juga berbagai kenyataan kenyataan lain yang menjadi bukti besar bahwa Amerika sangat terpengaruh oleh Yahudi.
Tapi coba renunggkan, jika memang Obama memiliki harapan yang sangat baik untuk Islam, dan dia akan merubah kebijakan amerika yang memojokkan Islam....... Mungkinkah Yahudi yang sudah berakar di politik dan kekuasaan Amerika secara multi dimensi selama berpuluh2 tahun tidak dapat berbuat apa apa sehingga Obama bisa menang telak terhadap Mc Cain?????
Coba renungkan Saudaraku.....
UGM terkena Puting Beliung..
weh... mungkin ini cerita lama dan telah basi.... sebenarnya aku ingin membahas hal ini tepat setelah kejadian itu... Tapi beberapa amanah dan laporan (weleh) membuatku tidak sempat melakukannya.
Klo ingat kejadian itu... yah aku tidak terlalu merasakan. Fakultas Teknik agak jauh letaknya terhadap pusat puting itu. Tapi puting itu memporak porandakan gedung Purna Budaya, tempat kami (Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro) akan melaksanakan wayangan tepat 1 menggu setelahnya. Hal ini membuat kami para panitia harus berfikir dan bekerja ekstra keras di satu minggu sebelum hari-H karena kami harus merubah dan mencari tempat pengganti, memikirkan konsep acara yang baru, keuangan dan birokrasinya, juga publikasi yang tidak kalah rumit, mengingat semua rencana kita yang telah kita persiapakan dalam 1 bulan sebelumnya seperti hancur begitu saja. (loh kok jadi curhat)
nah kembali ke topik utama .... Puting
Menurut Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Keuangan dan SDM UGM, setidaknya UGM merugi 12 Milyar.... wuih angka yang lumanyan fantastis.
Kerugian tersebut berasal dari robohnya beberapa tower jaringan internet dan pemancar radio, kerusakan beberapa kendaraan, komputer, dan kerusakan atap, plafon serta kanofi di hampir semua gedung fakultas dan gedung pertemuan seperti University Club, Wisma Gadjah Mada, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Gelanggang mahasiswa dan sebagainya.
Jaringan internet UGM juga sempat mati karena aliran listrik ke PPTIK (Pusat Pelayanan Teknologi Iinformasi dan Komunikasi) terputus. Kalau pemutusan listrik karena banyak kabel yang roboh dan ketidak stabilan sistem jaringan serta nencegah adanya short circuit malah kami rasakan sampai malam harinya. Dan yang merasakan itu tidak hanya Kampus UGM, tapi juga daerah sekitar UGM termasuk Pogung (desa kost2an ku).
Alhamdulillah kuliah kami hampir tidak terganggu terhadap peristiwa ini.
Beberapa foto yang kudapat dari ugm.ac.id
Klo ingat kejadian itu... yah aku tidak terlalu merasakan. Fakultas Teknik agak jauh letaknya terhadap pusat puting itu. Tapi puting itu memporak porandakan gedung Purna Budaya, tempat kami (Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro) akan melaksanakan wayangan tepat 1 menggu setelahnya. Hal ini membuat kami para panitia harus berfikir dan bekerja ekstra keras di satu minggu sebelum hari-H karena kami harus merubah dan mencari tempat pengganti, memikirkan konsep acara yang baru, keuangan dan birokrasinya, juga publikasi yang tidak kalah rumit, mengingat semua rencana kita yang telah kita persiapakan dalam 1 bulan sebelumnya seperti hancur begitu saja. (loh kok jadi curhat)
nah kembali ke topik utama .... Puting
Menurut Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Keuangan dan SDM UGM, setidaknya UGM merugi 12 Milyar.... wuih angka yang lumanyan fantastis.
Kerugian tersebut berasal dari robohnya beberapa tower jaringan internet dan pemancar radio, kerusakan beberapa kendaraan, komputer, dan kerusakan atap, plafon serta kanofi di hampir semua gedung fakultas dan gedung pertemuan seperti University Club, Wisma Gadjah Mada, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Gelanggang mahasiswa dan sebagainya.
Jaringan internet UGM juga sempat mati karena aliran listrik ke PPTIK (Pusat Pelayanan Teknologi Iinformasi dan Komunikasi) terputus. Kalau pemutusan listrik karena banyak kabel yang roboh dan ketidak stabilan sistem jaringan serta nencegah adanya short circuit malah kami rasakan sampai malam harinya. Dan yang merasakan itu tidak hanya Kampus UGM, tapi juga daerah sekitar UGM termasuk Pogung (desa kost2an ku).
Alhamdulillah kuliah kami hampir tidak terganggu terhadap peristiwa ini.
Beberapa foto yang kudapat dari ugm.ac.id
Iman Hilang
"Sebuah hikmah dibalik cerita sederhana"
suatu ketika seorang temanku kehilangan kunci sepeda motornya. Kemudian aku diajak nya untuk mencari kunci yang hilang itu, ke tempat tempat yang menurut dia mungkin kunci itu akan bisa ditemukan. Setelah sekian lama mencari ternyata kami tidak berhasil juga menemukannya, di sela sela kekecewaan kami, kemudian dia mengucapkan beberapa kalimat :
"Hikmah dari peristiwa ini adalah, Jagalah barang yang sangat berharga bagi kita"
Sebuah hikmah yang menurutku sangat sederhana dan tidak perlu diingat sampai kemudian dia melanjutkan kalimatnya.
"Jika kita sudah merasa sangat merasa kehilangan ketika kita kehilangan kunci motor, Bagaimana kalau kita kehilangan sesuatu yang paling berharga bagi kita"
"Taukah kamu apa yang paling berharga bagi kita...."
"Yaitu IMAN"
Sebuah statemen yang menurutku sangat mengena. Betapa kita sering lupa bahwa Allah memberikan sesuatu yang sangat berhaga dan bahkan tidak dimiliki oleh sebagian besar orang didunia. Betapa kita sering tidak peduli dan menjaga hal yang sangat berharga itu. Betapa kita sering tidak peduli dengan Iman kita.
Sebuah nikmat yang seharusnya kita syukuri. Sadar atau tidak sadar, tau atau tidak tau, nyak ornagornag di sekitar kita yang jauh keimananya. Banyak diantara mereka yang sholat saja tidak apalagi melaksanakan amalan yang lain. Sebagian dari mereka bukanlah orang yang jauh dari kita, mungkin sangat dekat, seorang yang dahulu kita kenal baik agamanya, siapa tau sekarang jadi semakin tidak karuan. Sama keberadaan Allah saja tidak yakin, kemutlak-kan kebenaran Islam apalagi (jauh lebih tidak yakin).
Mulai dari yang menganggap -Ibadah hanya sebuah ritual, - agama hanya sebuah hasil kebudayaan, -Agama di dunia ini sebenarnya sama, dan lain sebagainya.
Sesungguhnya kita, sebagai orang yang beruntung, masih belum terkontaminasi hal seperti itu dapat menjaga dan menikmati Iman ini sebaik baiknya. Menjaga! sekali lagi saya katakan, Iman kita sangat mahal!!!!
"Semoga Allah menjaga iman kita sampai kapanpun, dan dimanapun"
suatu ketika seorang temanku kehilangan kunci sepeda motornya. Kemudian aku diajak nya untuk mencari kunci yang hilang itu, ke tempat tempat yang menurut dia mungkin kunci itu akan bisa ditemukan. Setelah sekian lama mencari ternyata kami tidak berhasil juga menemukannya, di sela sela kekecewaan kami, kemudian dia mengucapkan beberapa kalimat :
"Hikmah dari peristiwa ini adalah, Jagalah barang yang sangat berharga bagi kita"
Sebuah hikmah yang menurutku sangat sederhana dan tidak perlu diingat sampai kemudian dia melanjutkan kalimatnya.
"Jika kita sudah merasa sangat merasa kehilangan ketika kita kehilangan kunci motor, Bagaimana kalau kita kehilangan sesuatu yang paling berharga bagi kita"
"Taukah kamu apa yang paling berharga bagi kita...."
"Yaitu IMAN"
Sebuah statemen yang menurutku sangat mengena. Betapa kita sering lupa bahwa Allah memberikan sesuatu yang sangat berhaga dan bahkan tidak dimiliki oleh sebagian besar orang didunia. Betapa kita sering tidak peduli dan menjaga hal yang sangat berharga itu. Betapa kita sering tidak peduli dengan Iman kita.
Sebuah nikmat yang seharusnya kita syukuri. Sadar atau tidak sadar, tau atau tidak tau, nyak ornagornag di sekitar kita yang jauh keimananya. Banyak diantara mereka yang sholat saja tidak apalagi melaksanakan amalan yang lain. Sebagian dari mereka bukanlah orang yang jauh dari kita, mungkin sangat dekat, seorang yang dahulu kita kenal baik agamanya, siapa tau sekarang jadi semakin tidak karuan. Sama keberadaan Allah saja tidak yakin, kemutlak-kan kebenaran Islam apalagi (jauh lebih tidak yakin).
Mulai dari yang menganggap -Ibadah hanya sebuah ritual, - agama hanya sebuah hasil kebudayaan, -Agama di dunia ini sebenarnya sama, dan lain sebagainya.
Sesungguhnya kita, sebagai orang yang beruntung, masih belum terkontaminasi hal seperti itu dapat menjaga dan menikmati Iman ini sebaik baiknya. Menjaga! sekali lagi saya katakan, Iman kita sangat mahal!!!!
"Semoga Allah menjaga iman kita sampai kapanpun, dan dimanapun"
Jomblo vs Pacaran (bag II)
Mencoba membahas secara teoritis, praktis, akademis dan agamis (II)
Setelah sekian lama menunggu akhirnya aku berhasil melanjutkan bagian ke dua dari artikel ini. Bagi yang belum membaca bagian pertama silahkan klik disini.
"Pacaran adalah kerjaanya orang orang yang rendah akademisnya"
Ini adalah pemikiranku dahulu ketika SMA. Mungkin temen2 yang study oriented (dan ga laku =) biasanya suka punya pemikiran kayak gini. Logis memang, jika dahulu aku coba mengobserfasi beberapa orang teman temanku yang hobi pacaran, hampir semua dari mereka memiliki kemampuan akademis rata rata menengah ke bawah, yah kalaupun beruntung ya menengah lebih dikit lah.
Aku inget betul event ketika seorang temanku yang dapat dibilang sangat pinter (hampir tidak ada anak yang dapat menumbangkan posisinya sebagai juara paralel di SMAku kala itu) bercakap cakap dengan salah seorang temen ceweknya.
--+ anggap X adalah temenku yang pinter
anggap Y adalah temen ceweknya
(dengan X, dan Y adalah anak SMA === weleh kok jadi kayak persamaan matematika)ha3
Di suatu pagi setelah ujian Matematika, kedua temanku ini berbincang2 di depan kelas
X : Alhamdulillah, aku kemaren belum sempat belajar tetapi sukses mengerjakan ujian matematika tadi, hampir semua soal kukerjakan dengan sempurna.
Y : Hey, Y kok ga adil banget!, masak aku yang belajar mati matian tidak dapat mengerjakan sesukses kamu.
X : ha3..
Y : Sebenarnya apa sih rahasiamu kok kamu bisa kayak gitu, padahal usahaku lebih maksimal dari kamu, sungguh ga adil!
X : Ada 1 hal yang sangat berbeda antara kamu dan aku, Kamu PACARAN dan aku TIDAK!
Sebuah jawaban dari si X yang menurutku sangat luar biasa saat itu, yang membuatku semakin yakin bahwa orang yang tidak berpacaran cenderung lebih sukses dari sisi akademis.
Tapi, itu dulu....... ketia di bangku kuliah muncul pemikiran yang mulai bergeser dari SMA.
Aku bertemu dengan seseorang teman yang menurutku luar biasa. Dari sisi akademis dapat dibilang outstanding. Bayangkan, hanya 1 matakuliah di semester 1 nya yang tidak dapat A. weleh2
Dia adalah salah orang yang pacaran juga, menurutnya, dengan pacaran pemikiran justru menjadi lebih tenang (ga mikira sing aneh2), karena dengan kita punya pacar dan setia dengan pacar kita akan membuat dia tidak sempat memikirkan cewek lain disekitarnya. jadi pacaran bisa meminimalisir pikiran2 tentang cewek yang macem2 (......itu menurutnya).
Ternyata tidak hanya dia, aku juga mengenal beberapa orang yang tidak kalah outstanding dengan dia, tapi mereka juga PACARAN.
So, intinya statement ku yang menyatakan pacaran hanya milik orang orang yang secara akademis menengah ke bawah, perlu di review ulang. Yang salah Pacarannya, Sistemnya (arti khusus dan umum), atau mungkin Subjek dari pelaku pacaran ni. Sebenarnya banyak sekali variabel yang harus kita fikirakan sebelum kita men-judge orang.(---kok jadi ngomongin ginian)
Mungkin secara general, orang yang pacaran itu tidak baik,banyak yang pacarannya sampai overload dan breakdown (...weleh ngomongin apa nih!) tapi hal ini juga tidak dapat diGeneralkan. Tidak selayaknya kita menyatakan seseorang itu jelek hanya karena kita tau kalau dia itu aktif Pacaran.
Walaupun banyak kasus yang menunjukkan sisi positif dari pacaran, tetap saya menganjurkan utuk menjauhi pacaran. Karena tidak ada jaminan kalau pacaran anda dapat bermanfaat, dan tidak ada jaminan pula pacaran anda tidak mencapai overload dan breakdown tersebut. So jangan coba main2 api kalau tidak mau terbakar.
Setelah sekian lama menunggu akhirnya aku berhasil melanjutkan bagian ke dua dari artikel ini. Bagi yang belum membaca bagian pertama silahkan klik disini.
"Pacaran adalah kerjaanya orang orang yang rendah akademisnya"
Ini adalah pemikiranku dahulu ketika SMA. Mungkin temen2 yang study oriented (dan ga laku =) biasanya suka punya pemikiran kayak gini. Logis memang, jika dahulu aku coba mengobserfasi beberapa orang teman temanku yang hobi pacaran, hampir semua dari mereka memiliki kemampuan akademis rata rata menengah ke bawah, yah kalaupun beruntung ya menengah lebih dikit lah.
Aku inget betul event ketika seorang temanku yang dapat dibilang sangat pinter (hampir tidak ada anak yang dapat menumbangkan posisinya sebagai juara paralel di SMAku kala itu) bercakap cakap dengan salah seorang temen ceweknya.
--+ anggap X adalah temenku yang pinter
anggap Y adalah temen ceweknya
(dengan X, dan Y adalah anak SMA === weleh kok jadi kayak persamaan matematika)ha3
Di suatu pagi setelah ujian Matematika, kedua temanku ini berbincang2 di depan kelas
X : Alhamdulillah, aku kemaren belum sempat belajar tetapi sukses mengerjakan ujian matematika tadi, hampir semua soal kukerjakan dengan sempurna.
Y : Hey, Y kok ga adil banget!, masak aku yang belajar mati matian tidak dapat mengerjakan sesukses kamu.
X : ha3..
Y : Sebenarnya apa sih rahasiamu kok kamu bisa kayak gitu, padahal usahaku lebih maksimal dari kamu, sungguh ga adil!
X : Ada 1 hal yang sangat berbeda antara kamu dan aku, Kamu PACARAN dan aku TIDAK!
Sebuah jawaban dari si X yang menurutku sangat luar biasa saat itu, yang membuatku semakin yakin bahwa orang yang tidak berpacaran cenderung lebih sukses dari sisi akademis.
Tapi, itu dulu....... ketia di bangku kuliah muncul pemikiran yang mulai bergeser dari SMA.
Aku bertemu dengan seseorang teman yang menurutku luar biasa. Dari sisi akademis dapat dibilang outstanding. Bayangkan, hanya 1 matakuliah di semester 1 nya yang tidak dapat A. weleh2
Dia adalah salah orang yang pacaran juga, menurutnya, dengan pacaran pemikiran justru menjadi lebih tenang (ga mikira sing aneh2), karena dengan kita punya pacar dan setia dengan pacar kita akan membuat dia tidak sempat memikirkan cewek lain disekitarnya. jadi pacaran bisa meminimalisir pikiran2 tentang cewek yang macem2 (......itu menurutnya).
Ternyata tidak hanya dia, aku juga mengenal beberapa orang yang tidak kalah outstanding dengan dia, tapi mereka juga PACARAN.
So, intinya statement ku yang menyatakan pacaran hanya milik orang orang yang secara akademis menengah ke bawah, perlu di review ulang. Yang salah Pacarannya, Sistemnya (arti khusus dan umum), atau mungkin Subjek dari pelaku pacaran ni. Sebenarnya banyak sekali variabel yang harus kita fikirakan sebelum kita men-judge orang.(---kok jadi ngomongin ginian)
Mungkin secara general, orang yang pacaran itu tidak baik,banyak yang pacarannya sampai overload dan breakdown (...weleh ngomongin apa nih!) tapi hal ini juga tidak dapat diGeneralkan. Tidak selayaknya kita menyatakan seseorang itu jelek hanya karena kita tau kalau dia itu aktif Pacaran.
Walaupun banyak kasus yang menunjukkan sisi positif dari pacaran, tetap saya menganjurkan utuk menjauhi pacaran. Karena tidak ada jaminan kalau pacaran anda dapat bermanfaat, dan tidak ada jaminan pula pacaran anda tidak mencapai overload dan breakdown tersebut. So jangan coba main2 api kalau tidak mau terbakar.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.
Mutiara Hikmah
Yang Sedang Banyak Dibaca
-
(Sebuah analisis bahasa tanpa literatur yang jelas dan sangat subjektif) Artinya sama kan? iya, emang semua kata tersebut bermanka sama, k...
-
Curhat Tukang Listrik bagian 1 Seorang anak kecil yang lugu dengan pakaian SD nya mendatangiku dan menanyakan pertanyaan itu. Di Sulawesi ...
-
foto dari republika.co.id Kita tidak akan bahagia karena keinginan kita, namun kita bahagia karena rasa syukur kita (Aa Gym) Dulu di...
-
" Apabila seorang hamba telah berkeluarga, berarti dia telah menyempurnakan setengah dari agamanya maka takutlah kepada Allah terhada...
-
Helm hilang, saya rasa itu biasa, tapi rem motor hilang saya rasa itu hal yang langka. Tapi hal ini beberapa bulan yang lalu terjadi pa...