akhirnya aku nonton Laskar Pelangi
Kemarin (14Okt08) akhirnya aku nonton Laskar Pelangi dengan teman teman kost. Tidak Mudah memang untuk mendapatkan tiket nonton Laskar Pelangi di Jogja. Mengingat di Jogja hanya terdapat 1 bioskop 21. Bahkan Teman kostku mengantri di pagi harinya untuk mendapatkan tiket itu. Tidak mudah sekali lagi ku katakan, padahal dia sudah datang beberapa menit sebelum 21 dibuka, tetapi ketika dia datang ternyata antrian untuk membeli tiket itu panjangnya bukan maen, bahkan katanya sudah sampai ke luar pintu masuk 21 di AmPlas.
Ngeri juga ya... padahal ini sudah hari keberapa, kalau tidak salah laskar pelangi tayang perdana di tanggal 25 Sep, sudah hampir 3 Minggu tapi antrian masih sepanjang itu. Bahkan temenku itu tidak boleh membeli tiket lebih dari 5 buah. Bahkan katanya, mungkin jika setelah dia membeli tiket terus mengulang mengantri lagi tiket nonton Laskar Pelangi untuk hari itu sudah habis.
Kata teman temanku yang sudah nonton sih, katanya Laskar Pelangi ini tidak terlalu mengecewakan. tidak seperti Ayat Ayat Cinta yang merubah novel Islami menjadi Film sok Islami.
Ketika aku menonton Laskar Pelagi ya memang film ini tidak mengecewakan. Menurutku suatu prestasi bisa mem-visualisasikan suatu novel setebal itu menjadi film berdurasi kurang dari 2 jam. Tanpa menghilangkan beberapa esensi utama dari Novel itu.
Walau Bu Mus dan Sahara "dipaksa" melepas Jilbab di beberapa adegan. tapi selain hal itu, film ini dapat saya katakan mewakili novel aslinya. bahkan menurutku memperbaiki salah satu kekurangan Novel Laskar Pelangi yaitu tokoh Lintang tidak dibuat se Cerdas di Novel. Kalau di Novel nampaknya mustahil seorang anak SD miskin bisa memahami berbagai teori Fisika dan Matematika tingkat Universitas. bagaimana dia bisa mendapatkan reverensinya, apalagi bagaimana dia memahaminya. Apalagi jika dia juga menguasai Biologi dan Ilmu Sosial tingkat universitas, itu semakin mustahil lagi.
Da satu lagi kelebihan film ini dari pada Novelnya. Sebenarnya bukan kelebihan sih, tapi tambahan tambahan sepele yang ditambahkan di film ini dapat saya katakan lumayan bermakna. Misalnya di ending film yang mereka se kelas menyanyikan lagu Rukun Iman. Rukun Iman sebuah konsep mendasar dan utama dari keImanan seorang muslim. Dinyanyikan di sebuah film fenomental yang ditonton oleh jutaan penduduk Indonesia bahkan mungkin DUNIA.!!!
Dan komentar terahir, Begitu luar biasanya antusias kita, para pemuda rela mengantri sekian lama dan membayar sekian besar hanya untuk menonton sebuah film.
Kapan ya kita bisa ngantri untuk membeli tiket masuk mendengar kajian syar'i, atau ngantri utuk bershodaqoh, membayar Zakat, untuk berJihad di jalan Allah.
Walau sekarang di Indonesia sudah pada ngantri untuk naik haji, karena sangat terbatasnya kuota haji bagi bangsa ini (bahkan mereka menunggu sampai bertahun tahun=).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Mutiara Hikmah
Yang Sedang Banyak Dibaca
-
(Sebuah analisis bahasa tanpa literatur yang jelas dan sangat subjektif) Artinya sama kan? iya, emang semua kata tersebut bermanka sama, k...
-
Curhat tukang listrik bagian 2 " Sedikit menjelaskan tentang biaya pasang baru listrik " Di suatu siang di salah satu k...
-
foto dari republika.co.id Kita tidak akan bahagia karena keinginan kita, namun kita bahagia karena rasa syukur kita (Aa Gym) Dulu di...
-
I have tried so many time to write (Articles, blog, page, letter etc) in English (avenged of course writing in Indonesian is far more). But ...
-
Menjadi Musafir di Pulau Sulawesi Bagian 1 Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai abdi negara membuatku harus mendamparkan diri di salah...
wah jadi pingin cepet2 nonton.... hiks sayang disini belum keluaaaar maklum kota pelosok :'(
ReplyDeletegimana mbak Nunung,,, dah nonton??? he3
ReplyDeletega mengecewakan kan.?